“Ah…A….A..Ani…..”,aku menggelengkan
kepala menepis semua pikiran dan perasaanku itu,”Tapi pulangnya jangan
malem…terus kalau mau deket dorm telepon aku atau Jinki hyung
oke….”,”Taemin-a…”,katanya setengah tertawa,”…..Mirip Kibum hyung…”
Aku diajak temanku untuk latihan dance
hingga sore tapi entah berapa kali aku melakukan kesalahan gerakan gara gara
aku terlalu khawatir dengan Minhee. “Ya...Taemin-a....Gwenchanayo??”,tanya
Seunghae teman satu team dance
ku,”Nde....”,kataku agak lemas,”Kamu gak lagi sakit
kan??”,”A...Aniya....”,aku menggelengkan
kepalaku,”Berarti,kau pasti mengkhawatirkan sesuatu...”,aku hanya terdiam.
Pikiranku kembali ke Minhee.”A….Seunghae-a gwenchana yo….”,”Ah terserah
deh kalau kamu keras kepala ngomong gitu…”,katanya sambil tersenyum manis
melihatnya tersenyum aku menjadi sedikit tenang.
Perjalanan pulang kucoba untuk
menelpon Minhee,barangkali dia sudah pulang tapi lupa untuk meneleponku dan
hanya menelpon Jinki hyung. Trrrr…..Trrrrr…….
Aneh,berbunyi tapi tak cepat
diangkat. Kepalaku langsung di isi oleh hal hal aneh,dari yang baik sampai yang
terburuk. Aku mencoba menenangkan diriku lalu menelpon Jinki hyung tapi sebelum
aku menekan nomornya tiba tiba sebuah pesan masuk.
From
: Kibum Hyung
Taemin-a!!
Apakah Minhee bersamamu ?? Minhee belum pulang ke dorm
Dan
lihat apa yang ada di dinding kamar Minho…
Aku membuka Attachment pesan itu dan aku kaget dinding itu dinding yang sama
dengan kejadian sebelum Minho hyung pingsan hanya saja kali ini pesannya berbeda dan agak lebih pendek
You
can’t go anywhere
I
will find you and kill you
Otakku mulai kacau dan panik.
Bahkan aku tak membalas pesan Kibum hyung. Tiba tiba bahuku ditepuk oleh
seseorang dan aku tersentak kaget dan menoleh ke arah belakang.
“Seunghae-ya!!”,kataku agak kaget.
Dia hanya tersenyum,”Sudah kuduga kau pasti ada masalah…”,”Pulanglah…”,kataku
agak datar,”…Ini berbahaya….”. Seunghae hanya terkikik
geli,”Wae??”,”Seunghae-ya tak ada yang lucu….Aku serius…”,”Aku juga begitu…”
tiba tiba nada Seunghae menjadi agak serius walaupun dia tetap tersenyum.”Aku
tahu soal dongsaeng Minho yang bernama Minhee itu…Aku tahu dimana sekarang
dia….”. Aku kaget. Bagaimana bisa ?
“Kalau kau bingung akan ku
ceritakan sepanjang perjalanan….”,karena aku tak punya pilihan lain aku
mengikutinya. Sepanjang perjalanan dia bercerita tentang oppa-nya yaitu Lee
Seunghyun yang juga bernasib sama seperti Minho hyung. Aku mulai mengerti
ketika ia bilang ia juga bernasib sama seperti Minhee yang di culik Minseok
hanya sebagai pelampiasan. Tiba tiba aku ingat betapa bodohnya aku tak jujur
dengan Minhee dan malah membiarkan ia pergi dengan Minseok.”Ada yang mau aku
tanyakan padamu??”,”Mwo?”,balasnya. “Darimana kau tahu masalah ini??“,”Jinki
oppa…”,katanya,”Dia yang meminta tolong padaku….”
“Kita sampai…”,kata Seunghae
tenang,Aku agak sedikit ngos ngosan(?) sebenarnya seunghae juga tapi ia tak
separah aku sih. Aku kaget ketika
melihat tempat kami berada,“Ahhh…inikan…..bukannya rumah Minseok??”. Seunghae
mengangguk. “Tapi kita tidak akan masuk dengan gamblang….”,”Jadi lewat mana??”
Ia tak berbicara langsung menarikku
kesamping rumah itu. Dan terdapat pintu samping setelah diutak atik oleh
Seunghae dan terbuka secepat mungkin ia masuk dan aku hanya menyusulnya masuk
kedalam ruangan yang gelap di balik pintu itu dan aku mendengar suara teriakan
Seunghae. “Yaa!!! Kim Minseok ah!!”,lalu menyusul suara berbagai barang barang
logam berjatuhan. Aku menyusul Seunghae dan melihat dia hampir dihajar 3 yeoja
yang ku kenal memang satu geng stalker dengan Minseok. “Seunghae-ya!!”,teriakku
khawatir dan langsung menampar Minseok yang mencekik seunghae. Seunghae jatuh
terduduk.”Seunghae-ya gwenchanayo??”,”Nde…”,katanya agak sedikit batuk,”kau
selamatkan saja dulu Minhee….Biar Minseok ku urus…”.
Aku mengikuti perkataanya karena
aku tahu dia pasti tak akan apa apa. Di sudut ruangan itu Minhee terduduk dengan
tangan terikat, aku berusaha mengguncangkan tubuhnya agar ia
sadar.”O…Oppaa….”,kata Minhee masih lemas,”Kau sudah tak apa apa kok Minhee…kau
aman sekarang…”,kataku sambil memeluk Minhee dan mencoba untuk menggendongnya.
“Taemin-ya…kau sudah mengambil Minhee?? “,tanyanya agak sedikit berteriak
sambil terus menghindar pukulan dari Minseok dan geng-nya,”Nde…”
“Pergi cepat dari sini….Aku akan
menahan mereka oke….”,”Tapi bagaimana dengan…”,sudah tak apa…. Aku akan baik
baik saja….”. Aku langsung membawa Minhee pergi dari tempat itu. “Ketika sudah
agak jauh dari tempat itu,tiba tiba Minhee berbisik di
telingaku,”Oppa….Seunghae unnie bagaimana??”. Aku menghentikan langkahku. Aku
juga mengkhawatirkannya sekarang. “Oppa ayo kita bantu Unnie…”,”Tapi kamu bagaimana??”,Tanyaku.”Aku
sudah baikan kok…”,dia lalu berusaha turun dari gendonganku. Aku hanya
menurutinya dan membantunya untuk berdiri. Lalu,kembali ketempat itu bersama
Minhee. Sebelum masuk aku menahan Minhee,”Minhee-ya….”,Nde…”,katanya
menatapku,”Jeongmal Mianhae…..”,”Ih,oppa…..oppa kan gak ada salah apa apa….”,“Mungkin
untukmu begitu…tapi aku tidak…..”,aku mengalihkan pandanganku kearah lain. Kami
berdua terdiam. “Aah…..sudahlah….ayo kita tolong Seunghae….”,kataku memecah
suasana.
“Seunghae-ya….”,kataku sambil masuk
dan mendorong semua yeoja itu untuk menjauh dari Seunghae,aku dan
Minhee,”Taemin-ah…..”,katanya sambil menahan sakit.”Kau tak apa??”,tanyaku
hanya khawatir,Seunghae mengangguk lemas.”Kenapa kau malah kembali ??”,”Aku tak
tega meninggalkan seseorang yang ku sayangi sendirian…”,Seunghae tak menjawab
apapun.”Eonnie….Gwenchanayo??”,Tanya Minhee,”Nde….”,Seunghae hanaya menepuk
kepala Minhee. Aku menatap ke geng stalker tadi mereka masih terbaring
kesakitan. Efek dorongan Balok Kayu yang didorong olehku dan Minhee ternyata
membuat mereka pingsan.
“Ayo…eonnie…kita pergi dari
sini…”,kata Minhee. Aku membantu Seunghae Berdiri dan memapahnya. Kita kami
mendekati pintu,ternyata Minseok menghadang pintu keluar sembari mengarahkan
sebuah pisau dapur ke arah kami.”KALIAN TELAH MERUSAK KESENANGANKU….KALIAN
HARUS MEMBAYARNYA!!”,teriaknya membabi buta dan menyerang kami. Aku mendorong
Seunghae dan Minhee kearah yang berlawanan denganku hingga Pisau Minseok tak
melukai siapapun. Lalu, Minseok malah menyerangku dan mau tak mau aku harus
menendangnya ketika ia mendekatiku. Sebenarnya, aku tak akan mau melukai bahkan
memukul yeoja tapi Minseok berbeda mungkin dia sudah dalam tahap kehilangan
kewarasannya. Aku hanya menghindar dan mendorong Minseok tapi aku seperti tak
menemukan Harapan bahwa ini akan berakhir. Nafasku sudah habis,tapi Minseok
tenaganya seakan tak terkuras habis. Ini akan sangat berbahaya bagi Minhee dan
Seunghae. Apalagi, kini teman dari Minseok sudah terbangun dan menjaga Minhee
serta Seunghae agar tidak pergi. Tiba tiba sebuah hantaman mengenai badanku.
Aku terjatuh dan pandangan mataku kabur. Aku berusaha menguatkan diriku. Aku
tidak boleh pingsan sekarang,Tidak boleh!!
Aku hanya berusaha bangun dan selalu terasa sakit sementara Minseok
hanya terus mendekati sambil membawa pisaunya.
Aku hanya pasrah,aku tak tahu harus
berbuat apa. Minseok mendekatiku lalu menendangku hingga membuat tergeser
sedikit. Aku memejamkan mata menahan sakit. Minseok sudah hendak menusukku tapi
tiba tiba ia jatuh pingsan dan bersamaan dengan itu mataku
tertutup.“Taemin-a….Taemin-a…..”,sebuah suara berdengin di telingaku,”….ayo
sadarlah..Taemin-a!!”,badan ku berguncang agak keras. Aku berusaha untuk bangun namun badanku seperti tak
bereaksi apapun dan nafasku terasa sesak. Apakah aku akan mati ??
Tiba tiba ada sesuatu yang menempel
di bibirku yang begitu dalam dan melekat basah. Sebuah aliran udara
masuk dari mulutku. Badanku seperti berontak hendak mengambil udara itu. Hingga
akhirnya aku terbatuk batuk dan badanku bisa dikendalikan lagi. Aku membuka
mataku perlahan dan melihat mataku ternyata bertatapandengan sepasang bola mta
coklat yang kukenal. Ketika seseuatu yang basah itu lepas, aku berusaha untuk
berbicara,”Seung...Seunghae-yaa....”,”Taemin-ya!! Syukurlah kau tak apa...”,yeoja
manis itu sedikit menitikkan air mata dan memelukku erat. Aku mencoba untuk terbangun. Jinki hyung mendekatiku.”Kau tak apa
apakan??”,Aku hanya mengangguk dan
bertanya,”Minhee bagaimana?? Lalu dimana Minseok??”,“Tak Usah Khawatir….Minhee tak apa dan Minseok sudah dibawa oleh orangtuanya….”. Aku hanya bernapas
lega.
EXTRA STORY!!!
Aku baru mengerti bahwa ini semua berkat Seunghae-lah aku selamat. Yah,karena sebelum aku
dan Minhee datang dia sudah mengirim pesan pada kibum hyung untuk menolongnya
dan hyungdeul lalu menuju ke tempat kami dan memberitahu Orangtua Minseok
hingga kami bisa selamat. Seunghae ternyata berutang budi pada Minho hyung dan
Jinki hyung yang telah menyelamatkannya ketika oppanya bernasib menjadi korban
stalker dari Minseok. Maka dari itu ketika tahu Minseok menculik Minhee yang
merupakan adik dari Minho hyung ia mau membantuku menolong Minhee.
Dan Minseok ??
Yah seperti yang kuduga ia memang
kehilangan kewarasannya tapi penyebabnya adalah karena ia hanya di dampakkan
oleh Namjachingu-nya saja,Hah…..aku tak mengerti sama sekali dengan makhluk(?)
itu…..
Tapi aku masih tak bisa berpikir dengan jelas apalagi aku baru menyadari
seunghae memberi nafas buatan padaku.itu berarti....
“Hayo,kamu mikirin apa??”,Seunghae menegurku sambil tersenyum. Ketika aku
melihatnya tersenyum, dadaku berdebaran,aku hanya memalingkan mukaku dan
merasakan mukaku panas,”A..Aniya....”,”Gojitmalyo.....”,kata Seunghae sembari
menyenggolku,”Beneran...”
”Jinjja??”,katanya pura pura penasaran.”Nde...”,”Taemin-a ada suatu hal
yang aku ingin katakan padamu....”,”Mwoya?”,”Tapi.....aku....tak yakin bisa mengatakannya....”,”Ya...Seunghae-ya...kita
kan sudah berteman lama kenapa....”,”Ini tapi bukan suatu hal yang
mudah...”,Seunghae agak menyelaku. Suasana taman tempat kami berada tiba tiba
terasa aneh dan dadaku semakin berdebar kencang. “Taemin-ya.....”,”Nde....”,aku
menoleh dan daguku ditarik oleh Seunghae dan diciumnya dalam.Karena, kaget aku
terlonjak kebelakang dan aku tak bisa berbuat apa apa. Aku bisa melihat
Seunghae tersipu malu,”Taemin-ya Saranghaeyo.....”.
“Nadooo….Saranghae….”,aku menarik
dagunya dan menutup mataku lalu mencium seunghae dengan dalam dan lembut.”Can I
kiss you more deep ?”
====================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar